This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Senin, 20 Maret 2017

Benarkah Mitos Ibu Dengan Payudara Kecil Hanya Memiliki ASI yang Sedikit?

Banyak ibu yang baru saja memiliki anak untuk pertama kalinya merasa khawatir karena memiliki ukuran payudara yang cenderung kecil. Mereka khawatir karena ukuran payudara ini membuat mereka hanya memproduksi ASI yang sedikit sehingga bayi pun akan terus merasa lapar atau mengalami gangguan perkembangan. Beruntung, menurut pakar kesehatan, hal ini hanyalah mitos belaka. Meskipun ibu hanya memiliki payudara berukuran kecil, mereka tetap bisa memproduksi ASI dengan cukup bagi kebutuhan buah hatinya.
Pakar kesehatan dr. Margareta Komalasari, SpA yang berasal dari Brawijaya Women and Children Hospital menyebutkan bahwa tidak ada hubungan sama sekali antara ukuran payudara dengan seberapa banyak produksi ASI seorang wanita. Menurut beliau, baik itu payudara dengan ukuran yang kecil maupun yang besar, semua mampu memproduksi ASI yang cukup dan berlimpah. Asalkan, sang ibu mengkonsumsi asupan bernutrisi setiap hari, dan didukung oleh suami, keluarga, dan teman-teman, serta terbebas dari stress.
Lantas, jika bukan ukuran payudara, apa yang paling menentukan produksi ASI pada ibu menyusui? Dr. Margareta menyebutkan bahwa hormon prolaktin-lah yang berperan besar dalam produksi ASI ini. Sayangnya, hormon prolaktin juga baru mampu bekerja dengan baik andai didukung oleh hormon oksitosin atau hormon cinta. Jika ibu merasakan bahagia, gembira, terbebas dari stress dan sakit, dan mendapatkan dukungan dari suami dan keluarganya, maka kadar hormon oksitosin akan tinggi sehingga produksi ASI pun akan melimpah.
Tak hanya memastikan ibu merasa bahagia dan terus mengkonsumsi makanan bergizi setiap hari, ada baiknya orang tua harus mempersiapkan diri sebelum melahirkan atau menyusui dengan baik dengan cara mendapatkan informasi sebanyak mungkin tentang menyusui dan berkonsultasi pada dokter. Jika hal ini dilakukan, maka ibu pun bisa memberikan ASI eksklusif bagi buah hatinya dalam 6 bulan pertama kehidupannya sehingga tumbuh kembangnya bisa maksimal dan anak pun tidak akan mudah jatuh sakit.

Makanan Pahit Ternyata Menyehatkan Saluran Pencernaan dan Hati

Jika disodori makanan manis dan makanan pahit, kita tentu akan lebih memilih makanan manis yang lebih nikmat untuk dikonsumsi. Padahal menurut pakar kesehatan, makanan yang pahit bisa memberikan manfaat kesehatan jauh lebih baik bagi kesehatan. Namun, tentu saja tidak semua makanan pahit itu menyehatkan, beberapa jenis sayuran yang memiliki rasa pahit layaknya pare-lah yang diyakini sangat baik untuk kesehatan. Seperti apakah manfaat kesehatan dari makanan pahit ini?
Pakar kesehatan dan nutrisi dari Universitas Nottingham bernama dr. Duarne Mellor menyebutkan bahwa di dalam makanan pahit, terdapat senyawa yang mampu memberikan dukungan bagi sistem pertahanan tubuh sekaligus meningkatkan antioksidan di dalam tubuh. Tak hanya itu, makanan dengan rasa pahit ternyata bisa menambah jumlah enzim di dalam tubuh yang mampu melindungi sel-sel tubuh dari berbagai zat berbahaya yang bisa memicu penyakit. Tak hanya itu, rasa pahit saat kita mengunyah makanan ini bisa merangsang reseptor pada lidah yang akan dianggap otak sebagai sinyal untuk menambah produksi enzim yang mendukung proses pencernaan menjadi lebih lancar.
Pakar nutrisi lainnya bernama Guido Mase menyebutkan bahwa dengan mengkonsumsi makanan sehat yang pahit, organ hati atau liver akan mendapatkan keuntungan kesehatan. Makanan pahit ini ternyata mampu menstimulasi hati untuk memproduksi cairan empedu lebih baik sehingga proses pencernaan pun bisa menjadi lebih optimal. Tak hanya itu, rasa pahit juga bisa membantu prosesdetoksifikasipada hati yang tentu akan membuat tubuh kita jauh lebih bersih dari berbagai zat-zat berbahaya.
Beberapa sayuran hijau yang pahit layaknya pare sangatlah disarankan untuk rutin dikonsumsi. Selain itu, beberapa makanan lain yang dianggap sehat layaknya minyak zaitun, cokelat hitam, atau bahkan teh hijau yang meskipun tidak pahit, ada baiknya kerap kita konsumsi demi kesehatan tubuh kita.

Mengapa Terkadang Kita Seharian Merasa Ngantuk dan Lelah Namun Saat malam Justru Susah Tidur?

Cukup banyak orang yang mengeluhkan rasa kantuk dan lelah seharian penuh namun justru tidak bisa segera terlelap begitu sudah merebahkan badan di tempat tidur. Beberapa orang bahkan jengkel akan hal ini karena mereka sebenarnya sudah sangat ingin tidur karena rasa lelah tersebut. Sebenarnya, apa penyebab dari hal ini?
Pakar kesehatan tidur dari University of Pennsylvania bernama Philip Gerhman menyebutkan jika hal ini terjadi karena adanya aktifitas otak yang disebut sebagaiconditioned arousal . Aktifitas otak ini membuat seseorang tak kunjung tertidur meskipun kita sudah merebahkan diri di atas tempat tidur. Menurut Gerhman, hal ini terjadi karena otak menghapalkan kebiasaan tidur seseorang atau lingkungan dimana seseorang terbiasa tidur. Yang menjadi masalah adalah, terkadang hal ini bisa membuat kita mengalamiinsomniauntuk beberapa waktu dan akhirnya menurunkan kualitas tidur dan kesehatan tubuh dengan signifikan.
Untuk mengatasi hal ini, pakar kesehatan dr. Ronald Chervin dari University of Michigan Sleep Disorders Center menyarankan kita untuk kembali membiasakan otak untuk menganggap kasur sebagai tempat tidur, bukan sebagai aktifitas lainnya. Sebagai contoh, kita tak lagi menggunakan gadget di atas tempat tidur dan berusaha untuk lebih rileks di atas tempat tidur tersebut. Selain itu, cobalah untuk membuat suhu udara kamar menjadi lebih nyaman, membuat lampu di dalam kamar lebih redup, dan menghindari asupan kafein terlebih dahulu. Menurut Chervin, pengendalian cahaya sangatlah penting untuk membuat kita kembali bisa tidur dengan nyenyak. Hal ini dikarenakan cahaya lampu atau bahkan cahaya gadget ternyata bisa menurunkan produksi hormon melatonin, hormon yang bisa membuat kita mengantuk.
Selain melakukan berbagai tips di atas, cobalah untuk membangun kembali ritme tidur kita setiap malam. Biasakan untuk mulai tidur dan terbangun dengan jam yang sama, meskipun itu di akhir pekan. Dengan melakukan hal ini, diharapkan kita bisa kembali tidur dengan nyenyak setiap malam.

Meditasi Ternyata Efektif Untuk Menekan Nafsu Makan

Menurut pakar kesehatan, meditasi bisa memberikan berbagai manfaat kesehatan, khususnya yang berhubungan dengan kesehatan psikis. Dengan melakukan meditasi, kita bisa menghilangkan stress sekaligus menghilangkan berbagai beban pikiran ataupun kesedihan. Namun, yang tidak diduga adalah, meditasi ternyata mampu memberikan manfaat lain, khususnya bagi mereka yang ingin menurunkan berat badan, yakni mampu menahan keinginan untuk makan dengan berlebihan. Bagaimana hal ini bisa terjadi?
Pakar kesehatan dr. Ian Campbell menyebutkan bahwa dengan melakukan meditasi secara rutin, kita bisa menahan nafsu makan sehingga tidak mudah makan atau ngemil dengan berlebihan. Menurut beliau, meditasi mampu membuat pikiran menjadi lebih tenang dan nyaman. Dengan pikiran yang tenang, tanpa kita sadari kita akan jauh lebih baik dalam menjaga berat badan kita tetap ideal. Sebaliknya, pikiran yang stress, depresi, dan penuh dengan kecemasan justru cenderung membuat kita mudah terkenaobesitas.
Stress dan depresi diyakini menjadi salah satu penyebab dari obesitas. Saat kita mengalami kedua masalah kesehatan mental ini, kita tidak akan memiliki waktu untuk berpikir tentang pola makan yang sehat. Banyak orang yang bahkan menjadikan makanan sebagai pelampiasan dari stress dan depresi tersebut sehingga mereka pun akhirnya makan dan ngemil dengan porsi dan frekuensi yang tidak terkontrol.
Dengan melakukan meditasi, maka kita akan mengendalikan pikiran sekaligus membuat kita memiliki kesadaran otak dengan lebih baik. Dengan mampu mengendalikan pikiran, maka kita tentu akan lebih baik dalam menentukan kapan sebaiknya kita makan, seberapa banyak porsi makan yang kita konsumsi, dan menerapkan gaya hidup sehat lainnya layaknya berolahraga hingga mendapatkan istirahat yang cukup.
Memang, melakukan meditasi adalah hal yang cukup sulit untuk dilakukan mengingat kita membutuhkan waktu dan pikiran yang fokus. Namun, jika kita bersungguh-sungguh melakukannya, maka kita bisa mendapatkan manfaatnya, khususnya dalam menjaga berat badan tetap ideal.

Buah-Buahan Ini Bisa Membantu Penyembuhan Flu

Flu adalah penyakit yang cukup sering menyerang siapa saja. Sayangnya, penyakit ini seringkali dianggap sebagai penyakit yang ringan sehingga cenderung disepelekan. Padahal, jika flu sudah sampai tahapan yang berat, maka flu bisa mengganggu aktifitas sehari-hari. Untuk mengobati flu, kita bisa mengkonsumsi obat-obatan dan menjaga pola makan yang sehat. Tak hanya itu, ada baiknya kita mengkonsumsi buah-buahan berikut ini yang diyakini mampu membuatflulebih cepat sembuh.
Buah apel
Buah apel ternyata sangat baik untuk dikonsumsi saat kita terkena flu. Buah ini ternyata kaya akan kandungan antioksidan. Bahkan, menurut pakar kesehatan, di dalam apel kita bisa menemukan 1.500 mg vitamin C yang sangat dibutuhkan oleh tubuh, khususnya dalam memperkuat sistem imun. Tak hanya itu, di dalam apel terdapat kandungan flavonoid yang bisa membuat kita mencegah kanker dan penyakit jantung dengan lebih baik.
Buah pisang
Buah pisang ternyata juga sangat direkomendasikan untuk dikonsumsi saat kita terkena flu. Buah ini ternyata kaya akan kandungan vitamin B6 yang bisa membantu penyembuhan flu. Tak hanya itu, buah ini ternyata juga mampu membuat kita mengatasi stress, depresi, dan juga masalah insomnia atau susah tidur.
Buah pepaya
Di dalam buah pepaya, kita bisa menemukan 250 persen kebutuhan vitamin C yang kita butuhkan untuk melawan virus penyebab sakit flu. Tak hanya itu, buah ini ternyata juga kaya akan kandungan sehat lainnya layaknya beta karoten dan vitamin E yang bisa mengatasi sekaligus mencegah peradangan dalam tubuh yang disebabkan oleh flu.
Grapefruit
Jangan terkecoh dengan namanya yang mirip dengan anggur, grapefruit sebenarnya adalah buah yang mirip dengan jeruk namun memiliki ukuran lebih besar dengan daging buah berwarna merah. Salah satu jenis jeruk ini ternyata sangat kaya dengan vitamin C yang akan memperkuat sistem kekebalan tubuh dan juga limonoids, zat yang bisa menurunkan kolesterol dalam tubuh.

Kapankah Bayi Mulai Menendang Perut Ibunya di Dalam Kandungan?

Salah satu hal yang ditunggu-tunggu oleh ibu hamil adalah tendangan buah hatinya di dalam kandungan. Dengan merasakan tendangan dari bayi, ibu bisa merasakan adanya kehidupan di dalam perut dan hal ini bisa memberikan sensasi kebahagiaan yang luar biasa. Sebaliknya, cukup banyak ibu yang mengalami kecemasan andai sang janin tak kunjung menendang-nendang perutnya. Sebenarnya, kapankah bayi mulai menendang perut ibunya di dalam kandungan?
Pakar kesehatan menyebut gerakan bayi di dalam perut yang bisa dirasakan oleh ibunya sebagaiquickening. Biasanya, ibu bisa merasakan gerakan bayi ini saat usia kehamilannya memasuki 16 hingga 22 minggu. Hanya saja menurut pakar kesehatan, cukup banyak pula ibu yang tidak merasakan adanya gerakanquickeningini mengingat setiap kehamilan memang berbeda-beda.
Jika ibu hamil merasakan gerakanquickeningini, biasanya ibu akan merasakan sensasi geli hingga tendangan ringan. Satu hal yang pasti, tendangan atau pukulan ringan dari bayi ini tidak akan memberikan masalah kesehatan bagi kehamilan. Gerakan bayi di dalam kandungan pun cenderung bervariasi. Ada bayi yang sangat aktif sehingga ibu bisa merasakan tendangan ini cukup sering dalam sehari, namun, ada pula bayi yang hanya melakukan gerakan sesekali saja dalam sehari. Frekuensi gerakan bayi ini ternyata cukup dipengaruhi oleh aktifitas sehari-hari ibu hamil, termasuk jam tidur, hingga suara-suara pada lingkungan ibu.
Biasanya, seiring dengan bertambahnya usia kehamilan, maka gerakan bayi juga akan cenderung semakin aktif. Namun, jika gerakan bayi masih rendah, yakni kurang dari 10 kali dalam durasi 2 jam meskipun kandungan sudah cukup besar, ada baiknya kita segera berkonsultasi pada dokter kandungan. Hal yang sama juga sebaiknya kita lakukan andai gerakan bayi justru cenderung semakin lambat atau menurun dari hari ke hari.

Begini Trik Redakan Stres dalam 3 Menit, Mau Coba?

Stres bisa dialami oleh siapa saja dan kapan saja, termasuk saat sedang bekerja. Untuk 'pertolongan pertama' meredakan stres ini, ada trik yang bisa dilakukan dan butuh waktu tiga menit saja. Seperti apa?

Pakar meditasi Emmy-Lou Knowles mengatakan upaya meredakan stres bisa dilakukan dalam waktu tiga menit saja. Ketika seseorang merasa khawatir dan stres, yang diperlukan adalah ruang sementara.

"Anda tidak membutuhkan aromaterapi tertentu, lilin, atau duduk bersila di lantau. Marilah kita realistis. Yang perlu Anda lakukan yakni menutup mata atau melihat dengan fokus sebuah titik di hadapan Anda, dengan kaki datar menapak di lantai," kata Knowles kepada Daily Mail.

Cara ini, kata dia, pastinya lebih mudah dilakukan ketika Anda ada di meja kantor bukan? Langkah selanjutnya, fokuslah dengan menarik napas dalam melalui hidung, kemudian hembuskan napas dengan adanya desahan.

"Mendesah merupakan cara luar biasa dan efektif untuk memberi tahu tubuh bahwa kita perlu 'mereset' pikiran, perasaan, dan tubuh kita. Agar stres mereda, Anda perlu mengulanginya delapan kali sampai Anda merasa lebih baik," tutur Knowles.

Bukan rahasia lagi jika stres berdampak buruk bagi tubuh. Ketika stres, tubuh akan memasuki fase berbeda yang mengikis kemampuan imun untuk menjaga tubuh dari berbagai virus dan bakerti yang masuk. Dikutip dari Time, dengan menurunnya kekebalan tubuh, seseorang juga jadi rentan mengalami insomnia, sakit kepala, sakit tenggorokan, dan masalah pencernaan.

"Anda dapat mengurangi efek negatif stres dengan cara sederhana. Salah satunya menarik napas dalam dan lambat. Membiasakan diri olahraga teratur juga bisa bermanfaat, misalnya dengan melakukan yoga. Diet sehat juga bisa jadi salah satu cara efektif menjaga imunitas tubuh," tutur pakar kesehatan Gail Saltz.